Penelitian
diajukan untuk melihat pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja dengan
dimoderasi oleh status pernikahan
X1 = Motivasi
Kerja
X2 = Status
Pernikahan
Y = Prestasi Kerja
Motivasi Kerja
Ketentuan
Data diperoleh
dengan kuesioner dengan menggunakan 5 pertanyaan
Variabel
menggunakan skala likert 1-5
Nilai minimal –
maksimal 5 – 15
Status
Pernikahan
Ketentuan
Merupakan
variabel moderating yang dapat menguatkan atau memperlemah hubungan antara
motivasi kerja terhadap prestasi kerja
Jika responden
belum menikah maka diberi nilai 1 sedangkan responden yang belum menikah diberi
nilai 0
Prestasi Kerja
Ketentuan
Data diperoleh dengan kuesioner dengan menggunakan 5 pertanyaan
Data diperoleh dengan kuesioner dengan menggunakan 5 pertanyaan
Variabel
menggunakan skala likert 1-5
Nilai minimal –
maksimal 5 – 15
Judul
Pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja dengan status
pernikahan sebagai variabel moderasi
Rumusan Masalah
1.
Apakah
motivasi kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja?
2.
Apakah
status pernikahan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja?
3.
Apakah
pernikahan memoderasi hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja?
Hipotesis
H1 : Motivasi
kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
H2 : Status
pernikahan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
H3 : Status
pernikahan memoderasi hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja
Kerangka Berfikir
![]() |
Analisis Hasil Penelitian
ANOVAa
|
||||||
Model
|
Sum of
Squares
|
df
|
Mean
Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
497,296
|
3
|
165,765
|
54,015
|
,000b
|
Residual
|
202,546
|
66
|
3,069
|
|||
Total
|
699,843
|
69
|
||||
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
|
||||||
b. Predictors: (Constant), MK, Motivasi Kerja, Status Menikah
|
Dari tabel ANOVA dapat
dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar ,000b <0,05
dapat diartikan bahwa model penelitian tersbut fit, sehingga model penelitian
dengan variabel tersebut baik dan dapat dilanjutkan ke pengujian lainnya.
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std.
Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
3,650
|
2,686
|
1,359
|
,179
|
|
Motivasi Kerja
|
,940
|
,162
|
,885
|
5,819
|
,000
|
|
Status Menikah
|
8,957
|
3,868
|
1,402
|
2,316
|
,024
|
|
MK
|
-,411
|
,209
|
-1,360
|
-1,968
|
,053
|
|
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
|
Dari tabel koefisien di
atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk motivasi kerja sebagai
variabel independen memiliki nilai 0,000 < 0,05 artinya variabel tersebut signifikan. Sedangkan
nilai signifikansi dari status menikah yang bertindak sebagai variabel
moderating sebesar 0, 024 < 0,05 artinya variabel status menikah sigifikan.
Persamaan
regresi untuk model penelitian di atas adalah
Y = a +
b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 3,650 + 0,940 X1+ 8,957 X2 – 0,411X3 + e
Berdasarkan model persamaan regresi di atas dapat
diartikan bahwa
·
a = 3,650 artinya
jika motivasi kerja (X1) dan status menikah (X2) memiliki nilai 0, maka
prestasi kerja sebesar 3,65
·
b1 = 0,940 artinya jika status menikah (X2) dan X3 konstan,
maka setiap penambahan motivasi kerja (X1) sebanyak 1, maka akan menamah
nilai prestasi kerja (Y) sebesar 0.940
·
b2 =
8,957 artinya jika motivasi kerja (X1) dan X3
konstan, maka setiap penambahan status menikah sebesar 1, maka akan menambah
nilai prestasi kerja (Y) sebesar 8,957.
·
b3 = – 0,411 artinya jika
motivasi kerja (X1) dan status menikah (X2) nilanya konstan, maka setiap ada
penambahan moderasi (X3) sebesar 1, akan menurunkan prestasi kerja (Y) sebesar
– 0,411
Uji Hipotesis
Kriteria:
H0 diterima jika
a > 0,05
H1 diterima jika a < 0,05
H1 : Motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap prestasi kerja
Berdasarkan pada nilai
signifikansi, variabel motivasi kerja memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis pertama diterima,
artinya motivasi kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja.
H2 : Status pernikahan
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
Berdasarkan pada nilai
signifikansi, variabel Status pernikahan memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis kedua diterima,
status artinya pernikahan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja.
H3 : Status pernikahan memoderasi
hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja
Berdasarkan
pada nilai signifikansi, variabel Status pernikahan memiliki nilai signifikansi
,053 > 0,05, sehingga hipotesis ketiga
ditolak, status artinya pernikahan tidak memoderasi hubungan antara motivasi
kerja dengan prestasi kerja.
Model
Summary
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted
R Square
|
Std. Error
of the Estimate
|
1
|
,843a
|
,711
|
,697
|
1,752
|
a. Predictors: (Constant), MK, Motivasi Kerja, Status Menikah
|
Berdasarkan pada tabel
di atas, diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,697 artinya prestasi
kerja dipengaruhi oleh motivasi kerja yang diperkuat oleh status menikah
sebesar 69,70 %, sisanya 30,30 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan
2. Status
pernikahan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
3. Status
pernikahan tidak memoderasi hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi
kerja.
Created by Rischa Inung Fauziah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar