Analisis
Diskriminan
Kasus : menentukan
perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, khususnya pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Dalam menentukan perusahaan yang tergolong
dalam kategori kesulitan keuangan (tidak sehat) dilihat berdasarkan analisis
rasio. Analisis rasio yang digunakan adalah rasio laverage yang diproyeksikan
melalui DER, rasio likuiditas yang diproyeksikan melalui current ratio, profit
rasio yang diproyeksikan melalui net profit rasio, dan ukuran perusahaan yang
diproyeksikan melalui log dari total asset.
Judul : Analisis
Diskriminan Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Tahun 2013
Rumusan Masalah
1.
Apakah financial laverage dapat
memprediksi financial distress?
2.
Apakah likuiditas dapat memprediksi financial distress?
3.
Apakah net profit margin dapat
memprediksi financial distress?
4.
Apakah ukuran perusahaan dapat
memprediksi financial distress?
Hipotesis
1. H1 : financial
laverage dapat memprediksi financial
distress
2. H2 : likuiditas
memprediksi financial distress3. H3 : net profit margin dapat memprediksi financial distress
4. H4 : ukuran perusahaan dapat memprediksi financial distress
Pengukuran
Variabel
Variabel Dependen (Z)
Variabel dependen yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah financial distress. Financial distress adalah tahap
penurunan kondisi keuangan perusahaan yang terjadi sebelum terjadi kebangkrutan
ataupun liquiditas. Financial distress dikelompokkan menjadi dua kategori,
yaitu perusahaan yang sehat dan tidak sehat.
Kategori sehat diberi nilai 0, sedangkan kategori perusahaan yang tidak
sehat diberi nilai 1.
Variabel
Independen (X)
1. Financial
Laverage
Financial
Laverage menunjukkan seberapa besar utang yang digunakan untuk membiayai
perushaan. Pengukuran variabel ini didasarkan pada DER (Debt to Equity Ratio),
Total Debt to Equity
Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
Likuditas
merupakan kemampuan perushaan untuk membayar utang jangka pendeknya, dan
membiayai kemampuan perusahaan secara operasinal pengukuran variabel didasarkan
pada Current Rasio,
Current ratio = (Aktiva
Lancar / hutang lancar)
3. Net Profit Margin
Profit margin merupakan ukuran kemampuan
manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan
penjualan.
Net profit margin = net income /
operating income
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diproyeksikan dengan
log dari total asset.
Analisis Hasil
1.
Analisis
Asumsi Diskriminan
a.
Uji
kesamaan matriks varian kovarian (homoskesdastisitas)
Kriteria
:
Sig
> 0,05 asumsi matrik varian dan kovarian sama
Log
Determinants
|
||
FD
|
Rank
|
Log
Determinant
|
Sehat
|
3
|
3,966
|
Tidak Sehat
|
3
|
5,852
|
Pooled within-groups
|
3
|
5,188
|
The ranks and natural logarithms of determinants printed are
those of the group covariance matrices.
|
Test
Results
|
||
Box's M
|
13,420
|
|
F
|
Approx.
|
2,084
|
df1
|
6
|
|
df2
|
16693,132
|
|
Sig.
|
,052
|
|
Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.
|
Berdasarkan pada nilai
log determinan, antara kategori sehat memiliki nilai 3,966 sedangkan tidak
sehat memiliki nilai 5,852, terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang jauh, atau
dikatakan nilainya relative sama. Sedangkan berdasarkan dari nilai signifikansi
pada test result, nilai signifikansi sebesar 0,052 > 0,05 sehingga dapat
dikatakan pula bahwa nilainya varian dan kovarian sama relative sama. Hasil
dari kedua pendekatan sama, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai
varian kovarian relative sama, atau dikatakan asumsi dari analisis diskriminan
diterima.
b. Uji
perbedaan rata-rata antar kelompok
Sig < 0,05 terdapat perbedaan rata-rata antara
kategori sehat dan tidak sehat
Wilks'
Lambda
|
||||
Test of Function(s)
|
Wilks'
Lambda
|
Chi-square
|
df
|
Sig.
|
1
|
,444
|
37,746
|
3
|
,000
|
Melihat hasil pada
tabel wilks lamda, diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,000 < 0,05, sehingga
dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara perusahaan kategori
sehat dan kategori tidak sehat. Uji asumsi untuk analisis diskriminasi
terpenuhi.
Tests of
Equality of Group Means
|
|||||
|
Wilks'
Lambda
|
F
|
df1
|
df2
|
Sig.
|
FL
|
,766
|
14,654
|
1
|
48
|
,000
|
LIKUID
|
,626
|
28,673
|
1
|
48
|
,000
|
NPM
|
,782
|
13,346
|
1
|
48
|
,001
|
SIZE
|
,801
|
11,892
|
1
|
48
|
,001
|
Selain melihat nilai
wilks lamda, uji perbedaan antar kelompok dapat pula dilihat dari nilai
signifikansi pada tabel test of equality group means. Pada pengujian ini akan
lebih mendetail karena dilihat perbedaan pada setiap variabel independen yang
diuji.
1) Financial
Laverage, memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,050 artinya terdapat
perbedaan antara kategori perusahaan sehat dan tidak sehat dilihat dari nilai
financial laverage melalui proyeksi DER.
H1 : financial
laverage dapat memprediksi financial
distress
Hipotesis
pertama diterima, artinya financial laverage dapat memprediksi financial distress
2) Likuditas,
memiliki nilai nilai signifikansi 0,000
< 0,050 artinya terdapat perbedaan antara kategori perusahaan sehat dan
tidak sehat dilihat dari nilai likuiditas melalui proyeksi Current Ratio.
H2 : likuiditas
memprediksi financial distress
Hipotesis
kedua diterima, artinya likuiditas dapat
memprediksi financial distress
3) Profit
Margin, memiliki nilai nilai
signifikansi 0,001 < 0,050 artinya terdapat perbedaan antara kategori perusahaan
sehat dan tidak sehat dilihat dari nilai likuiditas melalui proyeksi Net Profit
Margin.
H3 : net
profit margin dapat memprediksi financial
distress
Hipotesis
ketiga diterima, artinya net profit margin dapat memprediksi financial distress
4) Size,
memiliki nilai nilai signifikansi 0,001
< 0,050 artinya terdapat perbedaan antara kategori perusahaan sehat dan tidak
sehat dilihat dari nilai log asset.
H4 : ukuran
perusahaan dapat memprediksi financial
distress
Hipotesis keempat
diterima, artinya ukuran perusahaan dapat memprediksi financial distress
2.
Analisis
Diskriminan
a.
Stepwise
statistic
Kriteria
Sig < 0,05
variabel berpengaruh dalam menentukan kategori perusahaan sehat dan tidak sehat
Variables
Entered/Removeda,b,c,d
|
|||||||||
Step
|
Entered
|
Wilks'
Lambda
|
|||||||
Statistic
|
df1
|
df2
|
df3
|
Exact F
|
|||||
Statistic
|
df1
|
df2
|
Sig.
|
||||||
1
|
LIKUID
|
,626
|
1
|
1
|
48,000
|
28,673
|
1
|
48,000
|
,000
|
2
|
SIZE
|
,522
|
2
|
1
|
48,000
|
21,554
|
2
|
47,000
|
,000
|
3
|
NPM
|
,444
|
3
|
1
|
48,000
|
19,195
|
3
|
46,000
|
,000
|
At each step, the variable that minimizes the overall Wilks'
Lambda is entered.
|
|||||||||
a. Maximum number of steps is 8.
|
|||||||||
b. Minimum partial F to enter is 3.84.
|
|||||||||
c. Maximum partial F to remove is 2.71.
|
|||||||||
d. F level, tolerance, or VIN insufficient for further
computation.
|
Hasil dari stepwise
statistic, dapat diketahui variabel mana yang dapat digunakan sebagai indikator
untuk menentukan sehat atau tidaknya kondisi keuangan perusahaan. Varibale
dikatakan signifikan berpengaruh jika memiliki niali signifikansi < 0,05.
Dari tabel di atas diketahui bahwa likuiditas (CR), SIZE (log asset), dan
profit margin (NPM) dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan kategori
perushaan yang sehat dan tidak sehat, karena memiliki nilai sig 0,00 < 0,05.
Sedangkan variabel financial laverage (DER) tidak dapat digunakan sebagai
indikator pembeda perusahaan yang sehat dan tidak sehat.
b.
Multikolinearitas
Kriteria
Nilai eigenvalue
mendekati 0, terjadi multikolinearitas, asmusi tidak terpenuhi
Eigenvalues
|
||||
Function
|
Eigenvalue
|
% of Variance
|
Cumulative
%
|
Canonical
Correlation
|
1
|
1,252a
|
100,0
|
100,0
|
,746
|
a. First 1 canonical discriminant functions were used in the
analysis.
|
Nilai eigenvalue
sebesar 1,252 menjauhi 0, maka tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan nilai
canonical correlation sebesar 0,746, jika dikuadratkan sebesar 0,556, artinya
sebesar 55,6 % varians dari variabel independen (financial laverage, likuditas,
profit margin, size) dapat dijelaskan dari model diskriminan.
c.
Model
diskriminan
Canonical
Discriminant Function Coefficients
|
|
|
Function
|
1
|
|
LIKUID
|
,106
|
NPM
|
-,473
|
SIZE
|
,327
|
(Constant)
|
-5,087
|
Unstandardized coefficients
|
Berdasarkan
tabel di atas, terbentuk model penelitian sebagai berikut :
Y
= -5,087 +0,106 LIKUID -0,473 PM + 0,327 SIZE
Functions
at Group Centroids
|
|
FD
|
Function
|
1
|
|
Sehat
|
1,096
|
Tidak Sehat
|
-1,096
|
Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at
group means
|
Group centroid
merupakan rata-rata nilai diskriminan tiap-tiap observasi dalam setiap
kategori. Nilai pada kategori sehat sebesar 1,096 sedangkan kategori perusahaan
tidak sehat sebesar -1,06, terdapat perbedaan yang jauh antara perusahaan yang
sehat dan tidak sehat, sehingga model diskriminan ini dapat membedakan secara
baik masing-masing kategori baik perusahaan yang sehat dan tidak sehat.
Classification
Resultsa
|
|||||
|
|
FD
|
Predicted
Group Membership
|
Total
|
|
|
|
Sehat
|
Tidak
Sehat
|
||
Original
|
Count
|
Sehat
|
22
|
3
|
25
|
Tidak Sehat
|
2
|
23
|
25
|
||
%
|
Sehat
|
88,0
|
12,0
|
100,0
|
|
Tidak Sehat
|
8,0
|
92,0
|
100,0
|
||
a. 90,0% of original grouped cases correctly classified.
|
Created by Rischa Inung Fauziah