Minggu, 18 November 2018

Belitung Memanggilku

Pada hari itu, Kamis 13 September 2018 kereta api Brantas seharga Rp 80.000,00 membawaku meninggalkan Semarang Tawang menuju ibukota tepat pukul 21.21 malam. Dengan setumpuk pekerjaan yang luar biasa padat, kuberanikan diri izin pada atasa untuk Jumat di hari itu, tak apalah pikirku, toh semua deadline sudah kukerjakan semua demi mendapat perjalanan ini. Belitung menjadi destinasi yang cukup lama kunantikan kapan saya bisa kesini. Kereta ekonomi sekarang cukup nyaman untuk perjalanan jauh, yang penting saya sedikit minum saja biar tidak ke toilet. Hari Jumat 14 September 2018 pukul 04.00 dini hari kami tiba di stasiun Pasar Senen Jakarta, Jakarta tentunya sudah ramai sepagi ini. Berangkat dari Semarang ber empat, Inung, Alifah, Anin, Angga (kami memanggilnya Oppa, karena style nya yang menuju korea style, aka teman Anin), janjian dengan tiga teman lainnya di Soetta pukul 7 pagi. Menuju Soetta kami dijemput seorang teman kenalan Anin, ah lumayan lah daripada lumayun. Karena kodisi cukup sepi, tidak sampai 1 jam kita sampai di terminal 1 Soetta, dimana kami sempat mampir di SPBU untuk bersih-bersih dan sholat subuh.

Sesampainya terminal 1, kami check in terlebih dahulu, lalu apa? Berdasarkan hasil seraching di internet, kami menemukan ada toilet dengan fasilitas kamar mandi di terminal 2. Sebenarnya diterminal 3 Ultimate ada, namun untuk menggunakannya, tampaknya hanya bisa dilakukan penumpang Garuda, karena kita harus menunjukkan boarding jika ingin menggunakan fasilitasnya. Ah ya, mungkin ini bisa dicoba saat perjalanan kantor,, hoho. Menuju terminal 2, kami naik skytrain terlebih dahulu, lalu kita tanya-tanya sama cleaning service yang ada di terminal 2. Tempatnya dipojok terminal 2, setelah counter check in dan kedatangan, pojok sendiri, dan ada di area perkantoran.

Kalau sudah sampai pojok sendiri kita akan menemukan petunjuk area perkantoran, nah di sanalah terdapat toilet dengan fasilitas kamar mandi, kita masuk saja area perkantorannya, cukup bersih kok kamar mandinya.

Setelah mandi, kami sempatkan beli makan dulu di resto cepat saji di sini, lalu kembali ke terminal 1 untuk bertemu dengan mbak Andin, dan bu dosen cantik bu Ristina, beliau berdua ini berangkat dengan penerbangan pagi dari kotanya masing-masing, mb Andin Semarang, bu Ristina Solo. Lalu ada pula adiknya Anin sebut saja Ano,, bocah paling usil yang memberi warna diperjalanan kali ini.

Bukan Li** kalau endak delay, haha, tapi delay ini cukup singkat, tidak sampai 30 menit, kayaknya sih.. kurang lebih 10 kurang kami flight menuju Bandara Hanandjoeddin Tajung Pandan Belitung.




Belitung
Belitung kali ini

Sudah afdol kan sekarang,, udah poto di bandaranya,.. Next kami bertemu dengan mas Regi, Tour Leader kita dari Indoribu. Enaknya pakai tour guide, semua udah ready, kita nggak perlu mikir ini itu, apalagi soal sewa kapal, ini yang paling ribet diantara semuanya, makanya kami lebih memilih menggunakan paket trip yang budget. Harganya juga relatif murah, Rp 870.000,- untuk 3 hari di Belitung.

Destinasi pertama adalah kedai kopi Belitung dan Musem Kata Andrea Hirata. Perjalanan yang ditempuh untuk menuju sana cukup lama, lebih dari 1 jam perjalanan, maklmum bandara ini memang ada di pinggiran. Sesampainya di kedai kopi, kami disuguhkan dengan berbagai pilihan kopi khas Belitung yang legendaris, saya pun mencicipi Es Kopinya, serius,, enakkkk..

Belitung
Kedai Kopi Belitung

Masih di kedai kopi, kami sekaligus menyantap makan siang dari mas Regi, untuk menunya, saya cukup bingung makan yang mana dulu, karena banyaknya pilihan lauk, baru kali ini budget traveling menunya cukup banyak, biasanya cukup telur ceplok, isian menu  makan siang kali ini ada telur bulat balado, tempe tahu, ayam goreng, dan capcay, komplit bukan... Setelah kami menghabiskan makan siang dan kopi, kami selanjutnya menuju Museum Kata yang letaknya ada disebelah kedai kopi ini. Sayangnya untuk biaya masuk musem ini exclude dari paket tournya, kita harus membayar biaya masuk Rp 50.000,- per person, tapi kita dapat buku karya Andrea Hirata. Isi dari museum ini ya kebanyakan quote quote Andrea Hirata dan gambar-gambar gitu,, bener lah kalau namanya museum kata.

Belitung
Inung dan Karya Andrea Hirata

Belitung
Peluk tembok aja duulluuu
Selanjutnya kami berlalih ke Kampung Ahok, wisata yang satu ini lebih mirip dengan warung makan yang juga menjual makanan khas belitung, dan aneka merchendaisenya, lalu di sebrangnya rumah milik ibunya Ahok, dengan disamping rumahnya ada kandang yang isinya keledai, ada dua, lalu sebelahnya lagi pusat oleh oleh yang hampir sama yang dijajakan dengan yang ada di sebrangnya tadi.

Belitung
Yaelah candid
Selepas ini kami menuju replikas SD Muhamadiyah, nah ini ikonik sekali, belum bisa dikatakan ke Belitung kan kalau belum kesana, perjalanannya kurang lebih 30 menit, sesampainya sana,, panas panas, kami tetep eksis, foto dengan latar belakang SD Muhamadiyah  Gantong, inipun kami harus antre karena banyaknya pengunjung lain.
Belitung
Upacara gaess


Belitung
Belajar sama bu guru
Di dalam sekolah ini bukan hanya ada replika sekolahnya, ada juga replika siswanya yang sedang belajar, bukan kami loh maksudnya, ada beberapa anak dari warga sekitar yang seolah olah sedang belajar, dan berbanyi lagu Laskar Pelangi, ada juga yang berdandan seperti saat pada bocah lasar pelangi ini akan mengikuti kompetisi tari, seru deh disini.

Next kami nyebrang ke sebelah, Rumah Keong namanya, sepertinya ini bekas rawa yang diberi jalan untuk aksesnya

Belitung


Hari semakin sore, perjalanan kembali dilanjutkan menuju kota untuk mencari makan malam, dan berburu oleh oleh. Pertama-tama kami menuju oleh oleh ketam, tentunya saya tidak tertarik, berbeda dengan teman saya yang lain, berbagai macam olahan ketam mereka pesan, untuk kemudian diambil hari Minggu besok sembari perjalanan pulang. Selanjutnya ke pusat oleh oleh yang lebih umum, nah ini saatnya Inung beraksi, mecari kaos yang ada tulisanya Belitung, its a must ya... Kami juga kembaran kaos kok disini, warna hijau, ah ya gue banget, and the last kami makan malam di tempat ikonik resto, yaitu Rumah Makan Belitong, destinasi kebanyakan wisatawan loh ini. Untuk menunya, banyak yang khas sini, tapi lagi lagi saya makan ayam, yang lain enggak doyan gaes.. hohoho,, menunya kebanyakan olahan seafood. Untuk makan malam ini lagi lagi exclude paket tour ya..
























Hari belum malam malam sekali, namun kita harus sudah kembali ke penginapan, penginapan kali ini ada ditengah kota, saya lupa nama penginapannya, tapi nyaman untuk tempat singgah, terutama kamar mandinya ya, asal kamar mandi bersih bagi saya cukup kok, nah tapi ini ada wifinya, lebih okelagi karena saat malam saatnya berkirim foto di group wa.

Sabtu, 15 September 2018, pukul 08.00 pagi setelah kami sarapan menu hotel, menunya cukup minimalis karena hanya snack dan minuman hangat, yasudah kita tambah pop mi lah buat makan, soalnya seharian ini kami akan main air. Kami menuju pelabuhan penyebrangan untuk hooping island, karena jumlah kami yang cukup banyak, kami mendapatkan satu perahu khusus untuk kami tanpa dicampur wisatawan lain. Perjalanan perahunya kurang lebih satu jaman lah untuk sampai disatu destinasi, dan tidak sampai satu jam untuk destinasi ke pulau pulau sekitarnya. Pertama kita melihat pulau burung, namun kita tidak menuju kesana, hanya sekedar lewat,

Belitung
Perahu Pribadi

Pulau pertama yang kami kujungi, adalah pulau Batu Berlayar, pulau ini cukup kecil dengan batu besar dan pasir yang lembut, sebelum menuju pulau ini kami menemukan pulau Burung, sayangnya kami tidak kesana, hanya bisa foto dengan background batu yang mirip Burung, seperti foto di samping.

Belitung
Selanjutnya di pulau Batu Berlayar, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, pulaunya kecil jadi terlihat penuh


Namaste di Pulau Batu Berlayar

Next kami ke pulau Tanjung Kelayang, oiya hampir semua pulau di sini ada bantunya, jadi ya menclok ke batu satu ke batu yang lain. Berdasarkan hasil baca di gugle, ini merupakan proses tektonik yang terjadi ratusan tahun yang lalu, jadi didalamnya itu sebenarnya ukuran batunya leih besar lagi, yang terlihat dipermukaan itu hanya sebagian kecilnya, yang tertanam di dalamnya lebih besar. Kalau diingat ingat hanya di pulau Tanjung Kelayang kami tidak menemukan batu di sana, adanya malah kucing, haha. Di sini kami menyempatkan makan siang, untuk menunya komplit juga kok, ada beraneka lauk, mirip menu kemaren hanya saja dimasak bumbu yang berbeda. Sebagai pecinta kucing, saya tidak tega melihat kucing di sana makan pasir, akhirnya saya berbagi makan lah sama si kucing, hihi.

Well, hari semakin terik, saatnya snorkeling, dimana? Dekat Pulau Lengkuas, pulau yang instagramable dengan mercusuarnya. For Your Information, alat snorkle saya baru beli loh,, karena saya sering piknik di air air, ya minimal setahun sekali kan, akhirnya saya beli saja, soalnya jorok kan berbagi alat snorkel dengan yang lain, iya kalau pengelolanya bersih, suka bersihin dengan benar, kalau enggak kan jorok gaes, ya sudah saya beli aja beberapa jam sebelum kereta malam saya berangkat sehari yang lalu, harganya Rp 325.000,- di toko olahraga belakang mall Simpang Lima. Oiya, untuk kaos renangnya juga baru itu, karena baju renang yang biasa saya pakai sudah kedodoran, yes,, saya kurusan memang, jadi terlihat klowor kalau pakai yang baju ijo biasanya, untuk celana, itu pakai celana senam yang biasa saya pakai di KWU Fitness center kalau sore.

Belitung
Tuh alat snorkel saya yang baru
Belitung
Byyuurrr
Foto di atas itu, saya pakai jam tangan eiger, ndak kelihatan ya.. haha, iya jam tangan saya sudah ready to dry lah, karena saya beli yang water resistennya cukup untuk kegiatan air, sporty banget. Tidak lama di air, karena teman teman saya tidak ada yang bertahan lama di air, saya sudah mondar mandir ke sana ke sini sendiri cukup lama, tidak enak hati, akhirnya saya naik juga ke perahu, kelihatanya kurang dari satu jam saya snorkeling.

Baiklah, saatnya minum kelapa muda di Pulau Lengkuas, sambil foto tentunya, sayangnya sekarang wisatawan tidak diizinkan naik ke mercusuarnya, untuk menjaga mercusuarnya begitu tujuannya, maklum kadang ada beberapa wisatawan yang masih basah dengan taburan pasir disekujur tubuh tetap masuk, akhirnya mecusuar kotor. Es degan di sini satu porsinya seharag Rp 25.000,-. Oiya drybag saya juga baru itu, warna ijo, merk eiger, kapasitas 15 liter, harga Rp 125.000,- kok baru semua sih, jadi ennaakk.. Eh eh ransel saya juga baru seharga berapa ya, 700 lebih kalau ndak salah, lupa kalau yang ini, merk Bodypack kapasitas 25 liter. Modal banget piknik yang ini yakkkk

Belitung
Pulau Lengkuas
Belitung
Pulau Tanjung Tinggi
Next masih wisata pantai dan pulau, kami menuju Pulau Tanjung Kelayang, sudah agak sore kita hanya mampir sebentar sambil foto sesion. Di pulau ini suasananya masih sama ya batu gitu. Loh kok pakai baju yang tadi lagi si Inung? Kebiasaan saya nih ya, kalau nyemplung baju dan celana saya yang luaran kan sudah basah basah gitu, saya jemur di perahu, biar bisa dipakai lagi, hahaha.. terbukti kok karena cuaca yang panas dan langsung kena matahari, pasti kering dan bisa dipakai. Gue mah orangnya cuek aja...








Puas mengunjungi banyak pulau saatnya kembali ke daratan, karena destinasi masih banyak tentunya. Kami sampai di pelabuhan sekitar pukul 16.00, untuk mandi, disini banyak tersedia kamar mandi kok, harganya juga murah cukup Rp 3.000,- kalau nggak salah sih, apa lima ribu ya... Lupa. Bersih sudah, sholat sudah, saatnya tidur di mobil, karena kita akan kembali ke kota menikmati sunset di pantai Laskar Pelangi.

Pukul 16.30 kami sudah di pantai ini, sebenarnya nama pantainya adalah Pantai Bukit Tinggi, terkenal dengan sebutan Pantai Laskar Pelangi karena dilokasi ini syuting film Laskar Pelangi yang momen anak anak itu pada lari larian di pantai dengan batu tinggi tinggi, dan memang kondisi di dalamya batunya tinggi bisa untuk panjat panjat.

Belitung
Pantai Bukit Tinggi
Belitung
Senja di Laskar Pelangi

Kami benar benar menikmati senja di sini sampai matahari tenggelam dalam air, jadi syahhhddduuu du du du du











Malam tiba, saatnya kami beranjak menuju pusat oleh - oleh yang kedua, dan isinya lebih komplit, semua ada, beraneka makanan khas Belitung, dan cinderamata lainnya, nama pusat oleh olehnya Kelapa




Setelah puas borong makanan, saatnya makan malam tiba, untuk makan malam exclude lagi ya, dan pasti nuruti mami andina ini kalau makan harus di cafe, akhirnya kami mencari makanan ala ala cafe sini, ah sudahlah,, saya pun makan soto Belitung, sayangnya dagignya masih alot, jadi ya saya ndak habis. Setelah makan malam, kami pulang menuju penginapan, capek gaess..

Minggu, 16 September 2018 hari terakhir di Belitung, setelah snack pagi di hotel, kami menyantap makanan khas belitung, yaitu Mi Belitung, bagi saya kurang cocok dengan rasanya karena rasa udangnya yang kerasa, dan rasa kuah yang manis, mi ini mirip dengan mi ongklok wonosobo. Untung saya sudah menyiapkan kripik tempe, jadi aman dong makan apapun. Tapi saya habis kok makan mi ini, lapar soalnya, haha
Mi Belitung
Lokasi Mi Belitung


Belitung

Selepas makan mi belitung kami menuju pantai Tanjung Pendam, di sana kami ketemu dengan pasar pagi mini, ya kalau di Semarang mirip car free day lah, banyak penjual makanan kecil, mainan anak anak, odong - odong, dan kata bang Regi hari Minggunya warga Belitung ya kesini, rame memang banyak warga sekitar. Lalu kami mampir berfoto di batu ikoniknya Belitung, lokasinya di tengah jalan seperti simpang lima begitu, benar-benar jalan raya, untung nggak ketabrak mobil

The Beatles

Selanjutnya kami menuju oleh oleh ketam untuk mengambil pesanan teman teman, lalu menuju ke rumah adat Belitung. Lokasi rumah ada ini ada di kompleks rumah dinas bupati Belitung, di sana juga terdapat pengelola rumah adat yang siap menyambut kedatangan kami dan wisatawan lainnya. Di dalam rumah adat, terdapat diorama berbagai kegiatan seperti diorama pernikahan dengan adat Belitung, berbagai sajian pernikahan, bahkan juga kamar pengantinnya. Masuk lagi ke dalam, terdapat tempat dua ruang yang menjadi tempat makan di sebelah kanan, dan sebelah kiri untuk penyimpanan gerabah dan alat tumbuk padi.

Belitung
Rumah adat belitung

Belitung
Diorama pernikahan khas Belitung
Belitung
Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang




















Next the last destination, Danau Kaolin. Danau ini sebenarnya sisa dari bekas tambang timah PT Kaolin. Di danau ini kita nggak bisa lama lama bukan karena apa apa, namun di sana panas sekali gaes,, sillaaauuu,, beneran deh, bisa tahan di sana 15 menit aja sudah perjuangan, silau sekali

Belitung
Silau Gaes
and, last but not the last kita menuju Bandara, ah iya haruskah berakhir perjalanan ini? Not yet, next kita akan pergi bareng lagi kan.. Lokasi ini cukup dekat dengan dengan Bandara hanya butuh waktu tidak sampai 30 menit kita sudah sampai, karena waktu yang tersisa masih cukup banyak, akhirnya kita nongkrong santek dulu di cafe dekat kopi, mik es kopi terakhir di Belitung, sambil menunggu adzan dhuhur ya gaes. Oiya, sebagai perpisahan terakhir dengan bang Regi, ini dia foto dengan si abang Regi di pintu masuk bandara, Thaknyu ya bang Regi.... see yu next time bang....

Belitung
Si kaos putih si abang Regi
Flight pukul 13.00 dengan waktu tempuh ples mines satu jam, selanjutnya kita melanjutkan perjalanan ke Pasar Senen, dengan kereta Bratas yang akan membawa kami ke Semarang, perpisahan dengan Ano dan mamah Ristina di Bandara, lalu kami berlima naik gocar menuju Pasar Senen. Sampai di Pasar Senen, kami sempatkan makan dulu karena masih ada waktu 1,5 jam tersisa, lagi lagi kami makan fast food biar cepet, dan mencari lokasi lesehan dipojokan stasiun, kami makan depan emperan statsiun Pasar Senen



Done, perjalanan kali ini, berapa sih estimasi perjalanan ke Belitung? kurang lebih begini ya gaes ini diluar properti sebelum keberangkatan dan oleh oleh, jadi ya kebutuhan mendasar di sana lah

Tour Package                                                                                           = Rp 870.000,-
Gojek kos ke statisun tawang                                                                  = gratis minta anter aja
Kereta Brantas Semarang Jakarta - Jakarta Semarang pp @ Rp 80.00,- = Rp 160.000,-
Pesawat Jakarta Belitung                                                                         = Rp 586.000,-
Pesawat Belitung Jakarta                                                                         = Rp 700.500,-
Makan malam hari pertama + kedua                                                       = Rp 100.000,-
Makan di stasiun                                                                                      = Rp 30.000.-
Gocar Soetta Pasar Senen 90.000 bagi ber lima                                      = Rp 20.000,-
Taksi staisun tawang Kos Rp 60.000,- bagi ber 3                                   = Rp 20.000,-

Total Jendral Rp 2.486.500,-
nabung setaun cukup banget, sehari nggak sampe 7ribu rupiah,, happy holiday......