Kasus : melihat
seberapa efektif peranan dari audit internal dalam menciptakan good corporate governance pada instansi
pemerintah di kota Semarang. Dimana good
corporate governance sebagai variabel dependen yang termasuk kategori unobserved variabel sehingga memiliki
beberapa indikator untuk pengukurannya. Indikatornya adalah independensi,
kemahiran profesional, dan lingkup pekerjaan audit. Begitu pula dengan peran
audit internal yang merupakan variabel independen yang termasuk unobserved, sehingga membutuhkan
beberapa indikator untuk penilaian. Indikator untuk good corporate governance adalah transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran.
Judul : peran
audit internal dalam pelaksanaan good
corporate governance
Latar Belakang
Adanya
instansi pemerintah yang disebut sebagai badan layanan umum (BLU) mendorong
berbagai instansi pemerintah untuk mendapatkan predikat tersebut. Badan layanan
umum sendiri adalah suatu badan hukum milik pemerintah yang bergerak dalam hal
pelayanan untuk kesemakmuran rakyat. Mengapa badan layanan umum ini menarik
banyak instansi pemerintah untuk mendapatnya, karena adanya kebebasan dalam
pengelolaan keuangan PNBP yang diberikan pengelolaanya pada instansi berbadan
BLU. Sehingga hal ini menarikn simpatik dari berbagai instansi pemerintah untuk
mendapatkannya.
Adanya
BLU ini, instansi dituntut untuk mampu menyelanggarakan pemerintahan yang baik
atau dikenal dengan good corporate governance.
Pelayanan yang baik, selama ini dikenal merupakan hal yang menajdi tujuan pada
perusahaan swasta, yang notabene perusahaan yang berorientasi pada
maksimalisasi profit. Dalam era saat ini, pelayanan yang baik yang
mengedepankan pada pelayanan masyarakat, tidak hanya diterapkan pada perusahaan
swasta, namun diharapkan dapat diterapkan dalam sektor publik.
Salah
satu cara untuk menunjang tercapainya gcg ini yaitu dengan adanya audit
internal. Adanya audit internal dalam instansi, diharapkan mampu memperbaiki
kinerja instansi menjadi lebih baik lagi, dengan demikian maka status gcg akan
dengan mudah diperoleh guna mendapatkan badan hukum BLU.
Peraturan
pemerintah no 23 tahun 2005 menyebutkan bahwa Pemeriksaan intern BLU
dilaksanakan oleh satuan pemeriksaan intern yang merupakan unit kerja yang
berkedudukan langsung di bawah pemimpin BLU. Berdasarkan pada PP tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa setiap satker BLU wajib memiliki audit internal.
Rumusan
masalah
1.
Apakah independensi, kemahiran profesional,
dan lingkup pekerjaan audit, secara mampu menggambarkan peran audit internal?
2.
Apakah transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran mampu menggambarkan good corporate governance?
3.
Apakah peran audit internal berpengaruh
signifikan dalam pelaksanaan good
corporate governance?
Tujuan
penelitian :
1.
Untuk mengetahui independensi, kemahiran
profesional, dan lingkup pekerjaan audit, merupakan indikator yang tepat untuk
mengukur peran audit internal
2.
Untuk mengetahui transparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran merupakan indikator
yang tepat untuk mengukur good corporate
governance
3.
Untuk mengetahui peran audit internal
berpengaruh signifikan dalam pelaksanaan good
corporate governance
Definisi
Variabel
Variabel Dependen
Good Corporate Governance
adalah suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk
mencapai kinerja organisasi semaksimal mungkin dengan cara-cara yang tidak
merugikan stakeholder organisasi tersebut” (Pratolo, 2007:8).
Indikator
good corporate governance :
1.
Transparansi
Keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan. Kaitannya dengan penelitian ini adalah
pengungkapan informasi yang tidak terbatas pada visi misi dan keuangan
perusahaan selain itu perusahaan harus mengungkpannya secara tepat waktu.
2.
Kemandirian
Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dapat dijelaskan bahwa
masing-masing unit dalam satker BLU bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya
masing-masing, selain itu menghindari dominasi dan lempar tanggungjawab antar
anggota.
3.
Akuntabilitas
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung
jawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Selain
itu di dalam satker BLU setiap karyawan telah mengetahui rincian tugasnya yang
selaras dengan pencapaian GCG dan mematuhi code
of conduct dalam menjalankan tugas. Kemudian adanya system reward and punishment yang akan meningkatkan kinerja dari
karyawan.
4.
Pertanggungjawaban
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Satker BLU harus berjalan sesuai dengan peraturan yang
ada, selain itu harus memperhatikan juga kondisi lingkungan sekitar satker
dalam hal tanggungjawab social termasuk kelestarian lingkungan di dalamnya.
5.
Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Satker BLU memberikan kesempatan kepada para
karyawan untuk dapat mengembangkan karir tanpa memperhatikan gender ras dan
lain sebagainya.
Variabel Independen
Menurut
Agoes (2004 : 221) internal audit (pemeriksaan intern) yaitu pemeriksaan yang dilakukan
oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan
catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen
puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
1.
Independensi
Audit intern harus
mandiri dan terpisah dari kegiatan yang diperiksanya.
2.
Kemahiran
profesional
Audit intern harus
mencerminkan keahlian dan ketelitian profesional.
3.
Lingkup
pekerjaan audit internal
Lingkup pekerjaan pemeriksa intern
harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas
sistem pengendalian intern yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan
tanggungjawab yang diberikan.
Pengukuran
Variabel
Variabel
diukur dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dengan
ketentuan :
Variabel
Good Corporate Governance dengan 5
indikator, yang dinyatakan dalam bentuk item pertanyaan, sehingga:
Nilai
minimal 5
Nilai
maksimal 25
Variabel
peran audit internal dengan 3 indikator, masing-masing indikator memiliki 3
item pertanyaan, sehingga:
Nilai
minimal 3
Nilai
maksimal 9
Dikarenakan
model dari variabel peran audit internal ini dalam setiap indikatornya memiliki
indikator lagi yang merupakan item pertanyaan, maka peru dilakukan analisis
tersendiri terlebih dahulu. Analisis yang dimaksud adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA). Tujuan dari CFA adalah mencari
indikator yang tepat atau memilih indikator mana yang mampu membentuk suatu
variabel.
Peran
Audit Internal
|
Good Corporate Governance
|
Transparansi
|
Pertanggung jawaban
|
Akuntabilitas
|
Kewajaran
|
Kemandirian
|
Independensi
|
IND 2
|
IND 3
|
IND 1
|
Kemahiran
Profesional
|
KP 3
|
KP 2
|
KP 1
|
Lingkup
Pekerjaan Audit Internal
|
LP 1
|
LP 2
|
LP 3
|
Gambar
1. Kerangka Berfikir
Hipotesis
:
H 1a : Sub indikator Independensi 1 mampu
menggambarkan indikator Independensi.
H 1b : Sub indikator Independensi 2 mampu menggambarkan indikator Independensi.
H 1c : Sub indikator Independensi 3 mampu
menggambarkan indikator Independensi.
H 2a : Sub indikator Kemahiran Profesional 1 mampu
menggambarkan pada indikator kemahiran profesional.
H 2b : Sub indikator Kemahiran Profesional 2 mampu
menggambarkan pada indikator kemahiran profesional.
H 2c : Sub indikator Kemahiran Profesional 3 mampu
menggambarkan pada indikator kemahiran profesional.
H 3a : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal
1 mampu menggambarkan pada indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.
H 3b : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal
2 mampu menggambarkan pada indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.
H 3c : Sub indikator Lingkup Pekerjaan Audit Internal
3 mampu menggambarkan pada indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.
H 4a : Indikator Independensi mampu menggambarkan
peran audit internal
H 4b : Indikator Kemahiran Profesional mampu
menggambarkan peran audit internal.
H 4c : Indikator Lingkup Pekerjaan Audit Internal mampu
menggambarkan peran audit internal.
H 5a : Indikator Transparansi mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5b : Kemandirian mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5c : Akuntabilitas mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5d : Pertanggungjawaban mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5e : Kewajaran mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 6 : Peran audit internal berpengaruh signifikan
terhadap Good Corporate Governance.
Gambar
2. Full Model SEM Path Diagram
Model
Pengukuran
1. Peran
Audit Internal
a. Independensi
Persamaan
Model Pengukuran
(Konstruk
Endogen)
Gambar 3 Model Pengukuran Indikator Independensi
IND
1 = β1 IND +e1
IND
2 = β2 IND +e2
IND
3 = β3 IND +e3
b. Kemahiran
Profesional
Persamaan
Model Pengukuran
(Konstruk
Endogen)
Gambar 4 Model Pengukuran Indikator Kemahiran
Profesional
KP 1 = β1 KP +e4
KP 2 = β2 KP +e5
KP 3 = β3 KP +e6
c. Lingkup
Pekerjaan Audit Internal
Persamaan
Model Pengukuran
(Konstruk
Endogen)
Gambar
5 Model Pengukuran Lingkup Pekerjaan Audit Internal
LP
1 = β1 LP +e7
LP
2 = β2 LP +e8
LP
3 = β3 LP +e9
2. Good Corporate Governance
Persamaan
Model Pengukuran
(Konstruk
Endogen)
Gambar
6 Model Pengukuran Indikator Good
Corporate Governance
TR =
β1 GCG +etr
KM =
β2 GCG +ekm
AK =
β3 GCG +eak
PT = β4 GCG +ept
KW = β5
GCG +ekw
Model
Struktural
Gambar
7 Model Struktural
GCG = Peran Audit Internal + ey
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Asumsi SEM
a. Uji
Normalitas
Tabel
1
NILAI CRITICAL RASIO
Assessment of
normality (Group number 1)
Variable
|
min
|
max
|
skew
|
c.r.
|
kurtosis
|
c.r.
|
KW
|
4,000
|
5,000
|
,029
|
,138
|
-1,999
|
-4,828
|
PT
|
4,000
|
5,000
|
,172
|
,831
|
-1,970
|
-4,759
|
AK
|
4,000
|
5,000
|
,000
|
,000
|
-2,000
|
-4,830
|
KM
|
4,000
|
5,000
|
,029
|
,138
|
-1,999
|
-4,828
|
TR
|
4,000
|
5,000
|
,000
|
,000
|
-2,000
|
-4,830
|
LP1
|
3,000
|
5,000
|
,036
|
,176
|
,094
|
,227
|
LP2
|
3,000
|
5,000
|
-,009
|
-,045
|
-,144
|
-,348
|
LP3
|
3,000
|
5,000
|
-,066
|
-,318
|
-,385
|
-,929
|
KP1
|
3,000
|
5,000
|
,015
|
,072
|
-,032
|
-,077
|
KP2
|
3,000
|
5,000
|
,047
|
,225
|
,086
|
,207
|
KP3
|
3,000
|
5,000
|
,010
|
,046
|
-,096
|
-,231
|
IND3
|
3,000
|
5,000
|
,036
|
,176
|
,094
|
,227
|
IND2
|
3,000
|
5,000
|
,015
|
,072
|
-,032
|
-,077
|
IND1
|
3,000
|
5,000
|
,036
|
,176
|
,094
|
,227
|
Multivariate
|
5,098
|
1,425
|
Uji
normalitas secara univariate dapat dilakukan dengan melihat nilai c.r. dari
skew. Asumsinya adaah jika nilai c.r. -2< c.r. < 2 dapat dikatakan bahwa
data normal. Dari data di atas, diketahui bahwa keseluruhan data yang meliputi
indikator dari variabel laten peran audit internal dan good corporate governence memenuhi asumsi normalitas, sehingga
seluruh data normal. Begitu pula dengan normalitas secara multivariate data
berdistibusi tidak normal karena nilai c.r. multivariate sebesar 1,425 < 2,
maka secara multivariate data penelitian ini adalah normal.
b.
Uji Outlier
Tabel
2
NILAI
OUTLIER
Observations farthest from the
centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number
|
Mahalanobis d-squared
|
p1
|
p2
|
3
|
26,697
|
,021
|
,949
|
53
|
26,474
|
,023
|
,826
|
64
|
25,367
|
,031
|
,814
|
140
|
25,361
|
,031
|
,638
|
5
|
24,927
|
,035
|
,552
|
76
|
24,381
|
,041
|
,519
|
27
|
24,127
|
,044
|
,425
|
42
|
23,348
|
,055
|
,504
|
60
|
23,166
|
,058
|
,417
|
38
|
22,927
|
,061
|
,359
|
73
|
22,651
|
,066
|
,323
|
66
|
22,059
|
,077
|
,401
|
93
|
22,018
|
,078
|
,301
|
4
|
21,884
|
,081
|
,244
|
61
|
21,665
|
,086
|
,220
|
131
|
21,194
|
,097
|
,279
|
54
|
21,085
|
,099
|
,228
|
36
|
21,057
|
,100
|
,163
|
26
|
20,408
|
,118
|
,291
|
59
|
20,089
|
,127
|
,327
|
31
|
19,884
|
,134
|
,322
|
56
|
19,553
|
,145
|
,375
|
13
|
19,519
|
,146
|
,304
|
123
|
19,100
|
,161
|
,405
|
52
|
18,912
|
,168
|
,407
|
111
|
18,853
|
,171
|
,351
|
16
|
18,772
|
,174
|
,308
|
21
|
18,718
|
,176
|
,258
|
117
|
18,661
|
,178
|
,215
|
74
|
18,587
|
,181
|
,182
|
62
|
18,310
|
,193
|
,225
|
10
|
18,240
|
,196
|
,193
|
20
|
18,182
|
,199
|
,160
|
78
|
18,170
|
,199
|
,119
|
94
|
17,912
|
,211
|
,151
|
97
|
17,818
|
,215
|
,135
|
65
|
17,422
|
,234
|
,229
|
22
|
17,362
|
,237
|
,197
|
7
|
17,321
|
,239
|
,162
|
103
|
17,231
|
,244
|
,147
|
2
|
17,113
|
,250
|
,143
|
35
|
16,974
|
,258
|
,147
|
106
|
16,883
|
,262
|
,135
|
119
|
16,834
|
,265
|
,112
|
67
|
16,777
|
,268
|
,094
|
6
|
16,552
|
,281
|
,123
|
17
|
16,435
|
,288
|
,123
|
29
|
16,355
|
,292
|
,111
|
85
|
16,327
|
,294
|
,087
|
71
|
16,264
|
,297
|
,075
|
109
|
15,825
|
,324
|
,177
|
90
|
15,753
|
,329
|
,162
|
8
|
15,666
|
,334
|
,153
|
126
|
15,499
|
,345
|
,177
|
129
|
15,335
|
,356
|
,202
|
23
|
15,085
|
,372
|
,277
|
77
|
14,950
|
,382
|
,294
|
104
|
14,820
|
,391
|
,311
|
1
|
14,708
|
,398
|
,317
|
99
|
14,630
|
,404
|
,304
|
114
|
14,552
|
,409
|
,292
|
12
|
14,530
|
,411
|
,247
|
50
|
14,199
|
,435
|
,391
|
89
|
14,082
|
,444
|
,405
|
118
|
13,996
|
,450
|
,399
|
113
|
13,949
|
,454
|
,366
|
105
|
13,829
|
,463
|
,383
|
75
|
13,788
|
,466
|
,347
|
102
|
13,738
|
,469
|
,318
|
80
|
13,704
|
,472
|
,281
|
69
|
13,656
|
,476
|
,254
|
9
|
13,596
|
,480
|
,235
|
47
|
13,402
|
,495
|
,295
|
63
|
13,332
|
,501
|
,282
|
83
|
13,181
|
,512
|
,320
|
120
|
13,160
|
,514
|
,275
|
81
|
13,105
|
,518
|
,253
|
58
|
12,941
|
,531
|
,298
|
15
|
12,861
|
,537
|
,291
|
37
|
12,734
|
,548
|
,316
|
28
|
12,670
|
,553
|
,298
|
108
|
12,600
|
,558
|
,285
|
135
|
12,492
|
,567
|
,297
|
138
|
12,492
|
,567
|
,240
|
49
|
12,433
|
,572
|
,223
|
30
|
12,359
|
,578
|
,214
|
96
|
12,312
|
,581
|
,191
|
45
|
12,177
|
,592
|
,215
|
79
|
12,177
|
,592
|
,168
|
25
|
12,128
|
,596
|
,149
|
70
|
12,064
|
,601
|
,137
|
55
|
11,967
|
,609
|
,139
|
51
|
11,954
|
,610
|
,109
|
127
|
11,843
|
,619
|
,116
|
101
|
11,750
|
,626
|
,117
|
134
|
11,520
|
,645
|
,178
|
48
|
10,967
|
,689
|
,498
|
100
|
10,528
|
,723
|
,758
|
125
|
10,528
|
,723
|
,696
|
91
|
10,513
|
,724
|
,640
|
Asumsi
SEM selanjutnya adalah outlier, asumsinya adalah terdapat outlier jika nilai p1
dan p2 < 5%. Pada tabel di atas diketahui bahwa pada responden 5, 53, 64,
140, 5, 76, 27 memiliki nilai p1 dan p2 sebesar < 5%.. Outlier ini yang akan
memepengaruhi tidak normalnya suatu data.
2.
Uji Model Fit
a. Nilai
Chi Square
Tabel 3
PERHITUNGAN DF
Computation of degrees of freedom
(Default model)
Number of distinct sample moments:
|
105
|
Number of distinct parameters to be estimated:
|
32
|
Degrees of freedom (105 - 32):
|
73
|
Tabel 4
HASIL MODEL
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 335,301
Degrees of freedom = 73
Probability level = ,000
Dari
dua tabel di atas, diketahui bahwa nilai chi square sebesar 335,301,
degrees of freedom sebesar 73, dan nilai probabilitas sebesar
0,000. Model dikatakan fit jika memiliki nilai probablitas > 0,05. Namun
dengan nilai sebesar 0,000 maka dikatakan bahwa model penelitian ini tidak fit.
b.
RMSEA
Tabel 5
NILAI RMSEA
RMSEA
Model
|
RMSEA
|
LO 90
|
HI 90
|
PCLOSE
|
Default
model
|
,161
|
,144
|
,178
|
,000
|
Independence
model
|
,249
|
,234
|
,264
|
,000
|
Model
dikatakan fit jika memiliki nilai RMSEA <0,08. Nilai RMSEA pada model
penelitian ini sebesar 0,161 dan 0,249 di mana keduanya RMSEA > 0,08
sehingga model tidak fit.
c.
GFI
Tabel 6
NILAI GFI
RMR, GFI
Model
|
RMR
|
GFI
|
AGFI
|
PGFI
|
Default
model
|
,033
|
,778
|
,681
|
,541
|
Saturated
model
|
,000
|
1,000
|
||
Independence
model
|
,074
|
,522
|
,449
|
,453
|
Model dikatakan fit jika memiliki nilai GFI ≥ 0,90. Sedangkan
pada model ini nilai GFI sebesar 0,778 < 0,90, sehingga model tidak fit.
d. CMIN
Tabel 7
NILAI CMIN
CMIN
Model
|
NPAR
|
CMIN
|
DF
|
P
|
CMIN/DF
|
Default
model
|
32
|
335,301
|
73
|
,000
|
4,593
|
Saturated
model
|
105
|
,000
|
0
|
||
Independence
model
|
14
|
873,302
|
91
|
,000
|
9,597
|
Model
dikatan fit jika nilai CMIN ≤ 2. Pada model ini nilai CMIN sebesar 4,593>
2. Sehingga model tidak fit.
3.
Uji Model Fit setelah perbaikan
Dikarenakan Adanya outlier, maka ada kemungkinan hal
itu mempengaruhi model fit penelitian ini. Sehingga uji model fit hampir
keseluruhannya tidak menunjukkan model yang fit. Oleh karena itu, perlud
idperhatikan modifikasi indeks yang disarankan oleh alat analisis. Pada tabel
tersebut disajikan hal yang harus diperbaiki, yang mana setelah hal tersebut
dilakukan akan menurunkan nilai chi square. Berikut modifikasi yang dimaksud.
Tabel 8
MODIFIKASI MODEL
Modification Indices (Group number 1
- Default model)
Covariances: (Group number 1 -
Default model)
M.I.
|
Par Change
|
|||
ekm
|
<-->
|
ept
|
8,807
|
-,044
|
ekm
|
<-->
|
eak
|
4,635
|
-,026
|
etr
|
<-->
|
ekm
|
25,141
|
,069
|
e7
|
<-->
|
ept
|
6,437
|
,036
|
e8
|
<-->
|
elp
|
4,223
|
,033
|
e9
|
<-->
|
eak
|
4,209
|
,024
|
e9
|
<-->
|
e8
|
6,434
|
,052
|
e5
|
<-->
|
ekw
|
11,760
|
,069
|
e3
|
<-->
|
e7
|
14,212
|
-,059
|
e3
|
<-->
|
e8
|
14,073
|
-,069
|
e3
|
<-->
|
e9
|
19,406
|
,068
|
e2
|
<-->
|
elp
|
16,424
|
,067
|
e2
|
<-->
|
ekp
|
5,567
|
,059
|
e2
|
<-->
|
eind
|
13,905
|
-,056
|
e2
|
<-->
|
e8
|
92,019
|
,228
|
e2
|
<-->
|
e3
|
11,592
|
-,062
|
e1
|
<-->
|
e7
|
19,186
|
,063
|
e1
|
<-->
|
e8
|
5,267
|
-,039
|
e1
|
<-->
|
e9
|
14,797
|
-,055
|
Variances: (Group number 1 - Default
model)
M.I.
|
Par
Change
|
Regression Weights: (Group number 1
- Default model)
M.I.
|
Par
Change
|
|||
KW
|
<---
|
KP2
|
10,594
|
,242
|
PT
|
<---
|
KM
|
7,875
|
-,174
|
AK
|
<---
|
KM
|
4,204
|
-,105
|
AK
|
<---
|
LP3
|
4,249
|
,086
|
KM
|
<---
|
TR
|
7,993
|
,229
|
TR
|
<---
|
KM
|
22,500
|
,273
|
LP1
|
<---
|
IND3
|
5,385
|
-,161
|
LP1
|
<---
|
IND1
|
4,718
|
,151
|
LP2
|
<---
|
KP2
|
4,500
|
,173
|
LP2
|
<---
|
IND3
|
4,722
|
-,176
|
LP2
|
<---
|
IND2
|
76,346
|
,695
|
LP3
|
<---
|
LP2
|
5,189
|
,154
|
LP3
|
<---
|
IND3
|
7,257
|
,189
|
KP2
|
<---
|
GCG
|
4,330
|
,232
|
KP2
|
<---
|
KW
|
14,488
|
,316
|
KP2
|
<---
|
IND2
|
5,680
|
,174
|
IND3
|
<---
|
LP1
|
7,778
|
-,173
|
IND3
|
<---
|
LP2
|
11,084
|
-,200
|
IND3
|
<---
|
LP3
|
8,846
|
,169
|
IND3
|
<---
|
IND2
|
9,567
|
-,189
|
IND2
|
<---
|
KP
|
5,955
|
,226
|
IND2
|
<---
|
LP2
|
72,396
|
,661
|
IND2
|
<---
|
KP2
|
7,709
|
,224
|
IND2
|
<---
|
KP3
|
4,740
|
,171
|
IND2
|
<---
|
IND3
|
4,183
|
-,164
|
IND1
|
<---
|
LP1
|
11,198
|
,194
|
IND1
|
<---
|
LP2
|
4,332
|
-,117
|
IND1
|
<---
|
LP3
|
6,726
|
-,137
|
Dalam modifikasi model covariance dapat dilakukan dengan memberikan
hubungan relasi pada covariance yang dimaksud. Hubungan relasi ekm <->
ept memiliki nilai M.I. 8,807, artinya jika kedua ovariance ini dihubungkan,
akan menurunkan nilai chi square sebesar 8,807. Dengan demikian diharpkan jika
nilai chi sqaure turun, maka nilai probabilitas akan naik, sehingga dapat
melibihi angka 0,05.
Dibawah ini disajikan model path diagran yang telah dianalisis
Gambar
8 Model Path Diagram yang Dimodifikasi
4.
Uji Validitas
a. Validitas
Konstruk
Tabel 9
Nilai Signifikansi Loading Factor
Regression
Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
|
S.E.
|
C.R.
|
P
|
Label
|
|||
IND
|
<---
|
AI
|
1,000
|
||||
KP
|
<---
|
AI
|
-,017
|
,059
|
-,297
|
,767
|
par_11
|
LP
|
<---
|
AI
|
,395
|
,158
|
2,496
|
,013
|
par_12
|
GCG
|
<---
|
AI
|
,162
|
,081
|
1,985
|
,047
|
par_13
|
IND1
|
<---
|
IND
|
1,000
|
||||
IND2
|
<---
|
IND
|
,289
|
,103
|
2,803
|
,005
|
par_1
|
IND3
|
<---
|
IND
|
,699
|
,157
|
4,446
|
***
|
par_2
|
KP3
|
<---
|
KP
|
1,000
|
||||
KP2
|
<---
|
KP
|
,549
|
,133
|
4,132
|
***
|
par_3
|
KP1
|
<---
|
KP
|
,639
|
,150
|
4,252
|
***
|
par_4
|
LP3
|
<---
|
LP
|
1,000
|
||||
LP2
|
<---
|
LP
|
,495
|
,146
|
3,378
|
***
|
par_5
|
LP1
|
<---
|
LP
|
1,185
|
,191
|
6,191
|
***
|
par_6
|
TR
|
<---
|
GCG
|
1,000
|
||||
KM
|
<---
|
GCG
|
,566
|
,249
|
2,269
|
,023
|
par_7
|
AK
|
<---
|
GCG
|
1,232
|
,125
|
9,852
|
***
|
par_8
|
PT
|
<---
|
GCG
|
,946
|
,107
|
8,821
|
***
|
par_9
|
KW
|
<---
|
GCG
|
,253
|
,108
|
2,349
|
,019
|
par_10
|
Pengujian
validitas dilakukan untuk melihat valid tidaknya suatu sub indikator
menggambarkan indikator. Pegujian validitas dilakukan dengan melihat nilai p (loading factor) tabel yang terdapat
dalam tabel di atas, dengan asumsi p < 0,01 artinya sub indikator valid.
Selain itu dapat pula dengan melihat simbol *** pada tabel p, artinya adalah p
value yang dihasilkan sangat kecil di bawah 0,001 yang artinya signifikan. Dari
tabel di atas, diketahui sub indikator yang valid dari independensi adalah
IND1, IND3, sedangkan IND2 tidak valid karena memiliki nilai loading factor
0,005. Hal ini secara tidak langsung menjawab hipotesis sebagai berikut
H 1a : Sub indikator Independensi 1 mampu
menggambarkan indikator Independensi.
H
1b : Sub
indikator Independensi 2 tidak mampu menggambarkan indikator Independensi.
H
1c : Sub
indikator Independensi 3 mampu menggambarkan indikator Independensi
Dalam
pengujian validitas kedua terkahit indikator kemahiran profesional, dapat
dilihat bahwa masing-masing sub indikator memiliki nilai loading factor yang signifikan karena memiliki tanda ***
keseluruhan. Sehingga pengujian validitas ini sekaligus menjawab hipotesis
selanjutnya, yaitu hipotesis diterima.
Hipotesis diterima
H 2a : Sub indikator Kemahiran Profesional 1 mampu
menggambarkan pada indikator kemahiran profesional.
H 2b : Sub indikator Kemahiran Profesional 2 mampu
menggambarkan pada indikator kemahiran profesional.
H 2c : Sub indikator Kemahiran Profesional 3 mampu
menggambarkan pada indikator kemahiran profesional.
Dalam
pengujian validitas ketiga terkahit indikator lingkup penugasan audit internal,
dapat dilihat bahwa masing-masing sub indikator memiliki nilai loading factor yang signifikan keran
memiliki tanda *** keseluruhan. Sehingga pengujian validitas ini sekaligus
menjawab hipotesis selanjutnya, yaitu hipotesis diterima.
Hipotesis diterima
H 3a : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit
Internal 1 mampu menggambarkan pada indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.
H 3b : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit
Internal 2 mampu menggambarkan pada indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.
H 3c : Sub indikator lingkup Pekerjaan Audit
Internal 3 mampu menggambarkan pada indikator Lingkup Pekerjaan Audit internal.
Dalam
pengujian validitas keempat yaitu terkahit indikator dari peran audit internal.
indikator independensi memiliki nilai koreasi 1, sehingga hubungan kuat menggambarkan
indikator peran audit internal. Indikator kedua adalah kemahiran profesional
dengan nilai 0,767, artinya tidak valid, lalu lingkup penugasan audit internal
memiliki nilai loading 0,13, artinya tidak valid. Kesimpulan dari hasil
hipotesisnya disajikan berikut
Independensi : 1, sehingga valid
Kemahiran
profesional : 0,767, sehingga tidak valid
Lingkup
penugasan aduit internal : 0,13, sehingga tidak valid
H 4a : Indikator
independensi mampu menggambarkan peran audit internal
H 4b : Indikator
kemahiran profesional tidak mampu menggambarkan peran audit internal.
H
4c : Indikator
kemahiran lingkup penugasan aduit internal tidak mampu menggambarkan peran
audit internal.
Dalam
pengujian validitas terakhir indikator Good
Corporate Governance, dapat dilihat bahwa indikator transparansi,
akuntabilitas, dan pertanggungjawaban, dinyatakan valid, sedangkan kemandirian
dan kewajaran dinyatakan tidak valid, sehingga hipotesisnya sebagai berikut
H 5a : Indikator Transparansi mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5b : Kemandirian tidak mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5c : Akuntabilitas mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
H 5d : Pertanggungjawaban tidak mampu menggambarkan
Good Corporate Governance.
H 5e : Kewajaran mampu menggambarkan Good Corporate Governance.
b. Validitas
Struktural
Tabel 9
Nilai Signifikansi Loading Factor
Standardized
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
|
|||
IND
|
<---
|
AI
|
1,210
|
KP
|
<---
|
AI
|
-,022
|
LP
|
<---
|
AI
|
,777
|
GCG
|
<---
|
AI
|
,278
|
IND1
|
<---
|
IND
|
,976
|
IND2
|
<---
|
IND
|
,280
|
IND3
|
<---
|
IND
|
,672
|
KP3
|
<---
|
KP
|
,903
|
KP2
|
<---
|
KP
|
,510
|
KP1
|
<---
|
KP
|
,578
|
LP3
|
<---
|
LP
|
,554
|
LP2
|
<---
|
LP
|
,291
|
LP1
|
<---
|
LP
|
,710
|
TR
|
<---
|
GCG
|
,763
|
KM
|
<---
|
GCG
|
,434
|
AK
|
<---
|
GCG
|
,941
|
PT
|
<---
|
GCG
|
,726
|
KW
|
<---
|
GCG
|
,195
|
Dalam pengujian hipotesis keempat,
dilihat angka p tabel yang terdapat dalam tabel di atas, dengan asumsi loading
structural > 0,7 dikatakan memiliki validitas konvergen. Dari tabel di atas,
diketahui bahwa hampir keseluruhan
indikator dan sub idikator valid, namun ada beberapa yang tidak valid.
Indikator yang tidak memiliki validitas konvergen yaitu kemampuan profesional,
independensi 2, kemahiran profesional 2, kemahiran profesional 3, lingkup
peugasa audit internal 2, lingkup peugasa audit internal 3, kemandirian, dan
kewajaran.
5.
Uji Reliabilitas
Tabel
10
Nilai Reliabilitas Indikator
Squared
Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
|
|||
GCG
|
,078
|
||
LP
|
,603
|
||
KP
|
,000
|
||
IND
|
1,463
|
||
KW
|
,038
|
||
PT
|
,528
|
||
AK
|
,885
|
||
KM
|
,188
|
||
TR
|
,583
|
||
LP1
|
,505
|
||
LP2
|
,167
|
||
LP3
|
,307
|
||
KP1
|
,334
|
||
KP2
|
,260
|
||
KP3
|
,815
|
||
IND3
|
,452
|
||
IND2
|
,078
|
||
IND1
|
,953
|
Suatu indikator dinyatakan reliabel jika memiliki
nilai estimate > 0,5. Berdasarkan hasil perthitungan yang disajikan dalam
tabel di atas, indikator yang reliabel adalah lingkup penugasan, independensi,
pertanggungjawaban, akuntabilitas, transparansi, lingkup penugasan 1, kemahiran
profesional 3, dan independensi 1. Sedangkan indikator lainnya dinyatakan tidak
reliabel karena memiliki nilai estimate di bawah 0,05.
6.
Uji Model Fit
a. Nilai
Chi Square
Tabel 11
PERHITUNGAN CHI SQUARE
SETELAH MODIFIKASI
Computation of degrees of freedom
(Default model)
Number of distinct sample moments:
|
105
|
Number of distinct parameters to be estimated:
|
47
|
Degrees of freedom (105 - 47):
|
58
|
Tabel 12
HASIL MODEL SETELAH
MODIFIKASI
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 51,961
Degrees of freedom = 58
Probability level = ,698
Setelah
adanya perbaikan model, ada perubahan yang membuat model menajdi fit. Pertama
pada nilai DF, sebelum modifikasi nilai DF sebesar 73, setelah modifikasi nilai
DF menjadi 58. Keuda nilai chi sqaure turun drastis, yang awalnya 335,301
menjadi 51, 961. Sedangkan nilai probablitas yang awalnya 0,000 menjadi 0,698.
Nilai probabilitas setelah perbaikan sebesar 0,698 > 0,05 sehingga model
penelitian ini menjadi fit.
b. RMSEA
Tabel 13
NILAI RMSEA SETELAH MODIFIKASI
RMSEA
Model
|
RMSEA
|
LO 90
|
HI 90
|
PCLOSE
|
Default
model
|
,000
|
,000
|
,042
|
,980
|
Independence
model
|
,249
|
,234
|
,264
|
,000
|
Model dikatakan fit jika memiliki
nilai RMSEA <0,10. Nilai RMSEA setelah modifikasi, yang awalnya 0,161
menjadi 0,000. Model ini fit karena nilai RMSEA 0,000 < 0,10.
c. GFI
Tabel
14
NILAI
GFI SETELAH MODIFIKASI
RMR, GFI
Model
|
RMR
|
GFI
|
AGFI
|
PGFI
|
Default
model
|
,018
|
,951
|
,912
|
,526
|
Saturated
model
|
,000
|
1,000
|
||
Independence
model
|
,074
|
,522
|
,449
|
,453
|
Model
dikatakan fit jika memiliki nilai GFI ≥ 0,90. Dalam model awal, nilai GFI
sebesar 0,778 < 0,90, sehingga model tidak fit. Namun setelah modifikasi
model menjadi fit karena memiliki nilai GFI sebesar 0,951 > 0,90.
d. CMIN
Tabel
15
NILAI
CMIN SETELAH MODIFIKASI
CMIN
Model
|
NPAR
|
CMIN
|
DF
|
P
|
CMIN/DF
|
Default
model
|
47
|
51,961
|
58
|
,698
|
,896
|
Saturated
model
|
105
|
,000
|
0
|
||
Independence
model
|
14
|
873,302
|
91
|
,000
|
9,597
|
Model
dikatan fit jika nilai CMIN ≤ 2. Pada model awal penelitian ini nilai CMIN
sebesar 4,593>
2, sehingga model tidak fit. Setelah
adanya perbaikan model, nilai CMIN turun menjadi 0,896, di mana 0,896 < 2,
sehingga model ini menjadi fit. Selain itu dapat pula dengan melihat nilai p
value, p value > 0,05 dinyatakan model fit. Dalam tabel di atas p value
0,698 > 0,5 sehingga model fit.
e. CFI
Tabel
15
NILAI
CFI SETELAH MODIFIKASI
Baseline Comparisons
Model
|
NFI
Delta1 |
RFI
rho1 |
IFI
Delta2 |
TLI
rho2 |
CFI
|
Default
model
|
,941
|
,907
|
1,007
|
1,012
|
1,000
|
Saturated
model
|
1,000
|
1,000
|
1,000
|
||
Independence
model
|
,000
|
,000
|
,000
|
,000
|
,000
|
Model
fit jika memiliki nilai CFI > 0,90. Dalam model di atas diketahui bahwa
nilai CFI sebesar 1,000 > 0,90 sehingga model penelitian ini fit.
f. Modifikasi
Model
Setelah
adanya modifikasi, pada bagian modification model di variance dan covariance
kosong, artinya sudah tidak perlu adanya perbaikan model. Model yang sebenarnya
masih diperbaiki adalah memberikan regresi antara KP2 dengan IND2. Namun
dikarenakan hubungan antara dua indikator merupakan hubungan regresi, sehingga
diperluakan teori yang kuat untuk memberikan hubungan antara keduanya. Sehingga
dalam penelitian ini perbaikan model antara dua indikator diabaikan.
Tabel
14
MODIFIKASI
MODEL SETELAH MODIFIKASI
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I.
|
Par Change
|
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I.
|
Par Change
|
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I.
|
Par Change
|
|||
KP2
|
<---
|
IND2
|
5,761
|
,169
|
7.
Uji Hipotesis
Penelitian ini ditujukan untuk melihat seberapa
besar peran dari audit internal dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Good
Corporate Governance merupakan suatu pelayanan yang baik yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah. Dimana variable ini merupakan
variabel laten yang harus memiliki indikator untuk menilainya, yaitu
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran.
Sedangkan Peran aduit internal ini sendiri merupakan variabel laten yang
membutuhkan indikator untuk menilainya. Indikator yang dimaksud adalah
independensi, kemahiran profesional, dan lingkup pekerjaan aduit internal.
Masing-masing dari indikator ini memiliki sub indikator lain yang harus diuji
perananya bagi indikator tersebut, dimana pengujian yang dimaksud disebut
dengan second confirmatory order.
H6 : Peran Audit Internal berpengaruh
signifikan pada Good Corporate Governance.
Tabel 15
Nilai Signifikansi Loading Factor
Regression
Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
|
S.E.
|
C.R.
|
P
|
Label
|
|||
IND
|
<---
|
AI
|
1,000
|
||||
KP
|
<---
|
AI
|
-,017
|
,059
|
-,297
|
,767
|
par_11
|
LP
|
<---
|
AI
|
,395
|
,158
|
2,496
|
,013
|
par_12
|
GCG
|
<---
|
AI
|
,162
|
,081
|
1,985
|
,047
|
par_13
|
IND1
|
<---
|
IND
|
1,000
|
||||
IND2
|
<---
|
IND
|
,289
|
,103
|
2,803
|
,005
|
par_1
|
IND3
|
<---
|
IND
|
,699
|
,157
|
4,446
|
***
|
par_2
|
KP3
|
<---
|
KP
|
1,000
|
||||
KP2
|
<---
|
KP
|
,549
|
,133
|
4,132
|
***
|
par_3
|
KP1
|
<---
|
KP
|
,639
|
,150
|
4,252
|
***
|
par_4
|
LP3
|
<---
|
LP
|
1,000
|
||||
LP2
|
<---
|
LP
|
,495
|
,146
|
3,378
|
***
|
par_5
|
LP1
|
<---
|
LP
|
1,185
|
,191
|
6,191
|
***
|
par_6
|
TR
|
<---
|
GCG
|
1,000
|
||||
KM
|
<---
|
GCG
|
,566
|
,249
|
2,269
|
,023
|
par_7
|
AK
|
<---
|
GCG
|
1,232
|
,125
|
9,852
|
***
|
par_8
|
PT
|
<---
|
GCG
|
,946
|
,107
|
8,821
|
***
|
par_9
|
KW
|
<---
|
GCG
|
,253
|
,108
|
2,349
|
,019
|
par_10
|
Berdasarkan perhitungan nilai loading factor di
atas, diketahui bahwa nilai p value peran audit internal terhadap Good Corporate Governance sebesar 0,47
> 0,001 sehingga hipotesis ditolak.
H
6 : Peran
audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance.
Kesimpulan
:
1. Sub
indikator Independensi 1 mampu menggambarkan indikator Independensi.
2. Sub
indikator Independensi 2 tidak mampu menggambarkan indikator Independensi.
3. Sub
indikator Independensi 3 mampu menggambarkan indikator Independensi.
4. Sub
indikator Kemahiran Profesional 1 mampu menggambarkan pada indikator kemahiran
profesional.
5. Sub
indikator Kemahiran Profesional 2 mampu menggambarkan pada indikator kemahiran
profesional.
6. Sub
indikator Kemahiran Profesional 3 mampu menggambarkan pada indikator kemahiran
profesional.
7. Sub
indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 1 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.
8. Sub
indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 2 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.
9. Sub
indikator lingkup Pekerjaan Audit Internal 3 mampu menggambarkan pada indikator
Lingkup Pekerjaan Audit internal.
10. Indikator
independensi mampu menggambarkan peran audit internal
11. Indikator
kemahiran profesional tidak mampu menggambarkan peran audit internal.
12. Indikator
kemahiran lingkup penugasan aduit internal tidak mampu menggambarkan peran
audit internal.
13. Indikator
Transparansi mampu menggambarkan Good
Corporate Governance.
14. Indikator
Kemandirian tidak mampu menggambarkan Good
Corporate Governance.
15. Indikator
Akuntabilitas mampu menggambarkan Good
Corporate Governance.
16. Indikator
Pertanggungjawaban mampu menggambarkan Good
Corporate Governance.
17. Indikator
Kewajaran tidak mampu menggambarkan Good
Corporate Governance.
18. Indikator
Peran audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance